Saturday 2 January 2016

Kominfo Manfaatkan SMS Untuk Sebar Info Bencana

Bencana alam sering terjadi di Indonesia. Gempa bumi, tsunami, banjir, kebakaran hutan dan tanah longsor seakan-akan datang silih berganti tak kenal waktu. Untuk mengabarkan terjadinya bencana dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang terjadi, Kominfo bekerja sama dengan BMKG meluncurkan Sistem Penyampaian Informasi Kebencanaan pada Senin (21/12/2015).


Menteri Kominfo Rudiantara, mengatakan bahwa Sistem Penyampaian Informasi Kebencanaan ini sesuai dengan amanat Pasal 20 UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (berkas PDF), yang menyatakan bahwa setiap penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan prioritas untuk pengiriman, penyaluran, dan penyampaian informasi penting yang menyangkut keamanan negara, keselamatan jiwa manusia dan harta benda, bencana alam, marabahaya, dan atau wabah penyakit.

Andi Eka Sakya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dikutip Selular.id mengatakan bahwa 57 persen wilayah Indonesia rentan terjadi bencana tsunami. Selain itu Andi juga menyebutkan wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi bencana alam di antaranya terdiri dari 296 kabupaten/kota rawan terjadi gempa bumi, dan 233 kabupaten/kota rawan tsunami.

"Implementasi Sistem Penyampaian Informasi Kebencanaan diharapkan dapat mengurangi kerugian materiil dan korban jiwa yang disebabkan oleh bencana alam. Tahun ini, BMKG sebagai penyedia Informasi kebencanaan, menyediakan informasi terkait bencana alam gempa bumi dan potensi tsunami," demikian keterangan resmi Kominfo seperti dikutip dari BeritaSatu.com.

Kantor berita Antara memaparkan dalam program tersebut, BMKG nantinya akan menjadi sumber informasi tentang kebencanaan, seperti peringatan dini bencana baik gempa bumi maupun tsunami dan cuaca ekstrem.

Informasi BMKG tersebut nantinya akan disalurkan ke Kementerian Kominfo, untuk kemudian dilanjutkan kepada para operator. Para operator akan mengirimkan informasi tersebut dalam bentuk pesan singkat (SMS) kepada para pelanggannya di daerah (kabupaten dan kota) terdampak bencana.

Andi menyebutkan sebuah contoh bencana yang terjadi di Kabupaten Garut, maka warga Kabupaten Garut akan mendapatkan SMS informasi tersebut. Hal ini untuk mengurangi kepanikan masyarakat di luar daerah terdampak akibat informasi bencana itu.

"Jadi nanti pesan peringatan dini (bencana, red) akan di-broadcast, namun tidak semua pelanggan operator menerima SMS. Hanya masyarakat sekitar yang terkena bencana," ujar Menkominfo Rudiantara kepada JawaPos.

Andi menambahkan, jarak waktu antara informasi yang diberikan BMKG ke Kominfo hingga SMS yang tersebar ke masyarakat tidak lebih dari lima menit.

"Waktu penyampaian ini semakin cepat semakin baik. Kita ingin seperti Jepang yang tidak lebih dari dua menit, sehingga ada 'golden time' (waktu emas) bagi masyarakat untuk bersiap menghadapi bencana," kata Andi kepada Okezone.com.

MetrotvNews.com menyebutkan penyampaian informasi kebencanaan melalui SMS diuji coba di tiga daerah yang sudah ditetapkan yaitu Kota Bandung, Kota Yogyakarta dan Jakarta. Khusus Jakarta, hanya dilakukan uji coba di daerah Gambir, Jakarta Pusat. Dalam pelaksanaannya nanti, Kemenkominfo menggandeng empat operator telekomunikasi seluler: Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata/Axis Telekom, Hutchison 3 Indonesia.

Tulisan ini dari Beritagar.

1 comment:

  1. Ini teknologi yang bagus, sehingga masyarakat daerah bencana punya waktu bersiap diri menghadapi bencana. Terimakasih untuk dukungan XL dan operator lainnya https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/kominfo-manfaatkan-sms-untuk-sebar-info-bencana

    ReplyDelete