Tuesday 15 December 2015

Sunat Klem Lebih Cepat Sembuh Daripada Sunat Konvensional

Liburan akhir tahun sering dimanfaatkan orang tua untuk mengkhitankan anak mereka. Selain merupakan perintah agama, sunat juga terbukti memberikan dampak kesehatan yang bagus bagi kaum pria.


Republika Online menyebut sunat merupakan tindakan bedah yang paling tertua dan umum yang dilakukan oleh laki-laki di seluruh dunia. Pada zaman dahulu sunat dilakukan oleh dukun sunat tradisional, namun seiring kemajuan zaman, saat ini banyak masyarakat yang memilih untuk melakukan proses sunat ke dokter.

Dilihat dari cara melakukan pembedahan, Liputan6.com menyebutkan teknik sunat ada tiga macam, yaitu pertama teknik sunat tradisional yang biasa dilakukan oleh mantri sunat, kedua teknik konvensional yang memerlukan prosedur jahitan, dan teknik sunat modern yang menggunakan klem.

Dr Mahdian Nur Nasution SpBS, seorang ahli bedah saraf, menyebutkan teknik sunat klem paling banyak diminati daripada teknik sunat lainnya.

"Jika dulu yang dipakai adalah sunat konvensional yang pemulihannya lama dan risiko pendarahan hingga komplikasi besar, sekarang dengan teknik klem anak bisa beraktivitas seperti biasa usai disunat," ujar dr Mahdian seperti dikutip dari Suara.com.

Berbeda dengan teknik konvensional, sunat teknik klem meminimalkan pendarahan, mempercepat proses penyembuhan luka, tanpa jahitan, higienis dan aman.

Meski mempunyai banyak keunggulan, sunat teknik klem baru digunakan oleh sekitar 20.000 anak Indonesia per tahun karena bahan klem masih impor dan mempunyai kekurangan.

Harga bahan klem impor dari Turki dan Malaysia sekitar Rp120.000-Rp150.000 sehingga terasa mahal untuk beberapa kalangan. Selain harganya yang mahal, bentuk klem impor tidak sesuai dengan kondisi anatomi anak-anak Indonesia. Ada bagian penjepit pada klem impor yang tidak bisa disesuaikan untuk anak-anak Indonesia sehingga banyak yang mengalami perdarahan.

Menyadari kondisi seperti itu, seperti diwartakan oleh BeritaSatu.com, dr Mahdian menciptakan klem berbahan polikarbonat khusus berkualitas tinggi yang lebih lebih kuat, kokoh, memiliki daya jepit maksimal tetapi tetap ringan yang sesuai untuk anak-anak Indonesia.

Okezone menyebutkan material klem berbahan polikarbonat yang kuat dan berkualitas menghindari kulit penis lengket ke klem. Penjepit dengan sistem pengunci pada klem diperlukan untuk membentuk lapisan nekrosis (jaringan mati) lebih tipis sehingga akan cepat lepas dan hasil sunat lebih estetis. Klem juga perlu pelindung frenulum untuk menghindari kesulitan buang air kecil.

Tidak hanya menguntungkan untuk pasien yang disunat, klem buatan dalam negeri ini juga mudah diaplikasikan oleh dokter umum yang belum profesional dalam melakukan prosedur sunat.

"Dengan klem, anak yang habis disunat bisa beraktivitas kembali. Anak bisa mandi karena tidak pakai jahitan dan kulit yang terpotong telah terkunci. Orangtua juga tidak perlu khawatir benturan karena uji mekanik menunjukkan MKlem kuat menahan beban sampai 1,6 kg," kata dr Mahdian.

KOMPAS.com menyebutkan Mahdian Klem telah diujicobakan penggunaannya di jaringan Klinik Rumah Sunatan seluruh Indonesia dengan hasil cukup menggembirakan bagi kalangan praktisi khitan karena sangat mudah dan cepat, minimal pendarahan, proses penyembuhan luka lebih cepat, higienis dan aman.

Tulisan ini dari Beritagar.

No comments:

Post a Comment